Minggu, 08 Juli 2012

Gambaran Umum

BAB I
Sejarah Desa Tunjung

ASAL MULA NAMA DESA TUNJUNG
DAN DUSUN-DUSUN YANG LAIN

Konon ada seorang pertapa dari daerah Banyuwangi, menyampaikan kepada sesepuh desa bahwa sebelum nama desa ini sekarang Tunjung, dulunya adalah Tanjung yang mana nama Tanjung diambil dari nama Pedanyangan (tempat warga mempercayainya sebagai tempat asal usul) yaitu Tanjung Seto, keberadaan tempat tersebut sampai sekarang dipercaya oleh sebagian orang merupakan tempat keberuntungan, maka pada setiap malam jum’at legi banyak warga yang membawa makanan istilah orang awam kauman, kepercayaan tersebut bahkan melekat baik yang mengerti agama juga yang tabu tentang keagamaan, tempat pedanyangan tersebut tepat berada di Dusun Tunjung bahkan nama Tunjung dibuat nama Desa. Pernah dalam suatu periode rumah  Kepala Desa berada di dusun tersebut tetapi hanya 45 hari sudah tidak mampu memimpin. Diambil dari nama tempat maka Dusun tersebut dinamakan Dusun Tunjung.

ASAL MULA DUSUN KUTUK (Sekar Tanjung)
Pada Dusun tersebut terdapat sebuah sumber air dimana sumber tersebut dinamakan sumber Kutuk karena dahulu kala sumber tersebut dikenal sangat angker setiap malam Jum’at legi sumber tersebut airnya berwarna merah dan ada penampakan ditempat tersebut menyerupai ikan seperti ikan lele tapi tidak bertaring berwarna putih orang mengenalnya ikan Kutuk putih, bahkan tempat tersebut sampai sekarang masih terlihat angker pernah (penulis) menyaksikan dengan jelas sekira jam 10 siang ketepan kemarau panjang tiba-tiba air keruh datang dengan waktu bersamaan didalam tempat timbunan air ada seekor ular hitam buntung muncul anehnya setelah ular tersebut kembali entah kemana air tersebut kembali seperti semula mengalir kecil dan bening, ternyata ada beberapa orang yang menyaksikan fenomena tersebut dengan menyebutnya banjir buntung, maka dengan cerita tersebut dusun ini dinamakan Dusun Kutuk, sampai saat ini wilayah tersebut digunakan sebagai tempat Pemerintahan Desa, dimana dengan keberadaan tempat pemerintahan kepemimpinan secara Turun temurun terjadi sampai derajat ke 5 (lima) bahkan sampai sekarang.
Di Dusun tersebut terdapat pohon yang dinamakan pohon Mbulu yang berumur ratusan bahkan mungkin bisa ribuan tahun sekarang masih terlihat keangkeran didalamnya berbentuk seperti meja yang keberadaannya selalu bersih, menurut cerita orang tua tempat tersebut sering digunakan untuk tempat bertapa jadi apa bila dilihat dari kasat mata atau orang berkemapuan ilmu tinggi dapat dilihat ada seorang bertapa ditempat tersebut, anehnya sepajang tahun dan jaman kayu tersebut sekalipun keberadaannya sangat tinggi,terkena angin dan hujan sangat lebat tidak pernah ada patahan jatuh, karena menurut mistik cerita apabila ada dahan pohon yang jatuh atau patah dipercaya terjadi sesuatu di wilayah Desa, ini pernah dibuktikan dengan adanta pohon yang patah dan jatuh terjadi kemarau cukup panjang, masyarakat kesulitan mencari sumber makanan.

ASAL MULA DUSUN SABRANG (Mulyo Rejo)
Keberadaan dusun tersebut tepat ditengah konon dusun tersebut merupakan dusun tempat penyeberangan makhluk halus yaitu seekor Harimau Putih, Harimau tersebut berada di Pedanyangan yaitu di Dusun Tunjung, untuk menuju suatu tempat harimau melewati Dusun sabrang sebagai penyeberangan untuk sampai ke Antrukan Pawon kertowono yang sampai saat ini dikenal masih terlihat angker berhawa magis,oleh karena dusun tersebut digunakan sebagai penyebrangan, maka dinamakan Dusun Sabrang..

ASAL MULA DUSUN JAJANG (Sido Mulyo)
Posisi dusun tersebut berada di sebelah barat keberadaan paling tinggi dibanding Dusun dusun yang lain disitu tanaman tumbuh sangat bagus dari ketinggian dan kultur tanah memadahi jadi segalam macam tanaman bisa tumbuh, pada suatu wilayah tumbuh serumpun bambu Jajang yang sangat lebat terkenal angker dulu ditempat tersebut sering muncul berbagai bentuk penampakan sehingga tempat tersebut dipercaya sebagai tempat keramat, konon tempat tersebut merupakan tempat keramat yang dipercaya untuk menurunkan hujan bukti fisik sekarang bisa dilihat dari batu nisan, yang bertuliskan jaman dulu bahkan sumber cerita(Pak Suparman ) tidak bisa mengartikan tulisan tersebut, setiap penduduk yang akan melaksanakan hajatan membawa waranggono beserta perangkat gamelan ketempat tersebut diikuti dengan Jodang (kotak kayu besar) berisikan bermacamam-macam jenis kue dan buah-buahan, bahkan pernah dalam suatu hari yang namanya Pak Satram alm. membuang batu nisan ternyata tak berapa lama batu nisan tersebut kembali dengan sendirinya ketempat semula. Oleh karena didaerah seputaran Nisan tersebut banyak tumbuh rumpun bambu Jajang maka dusun tersebut dinamakan Dusun Jajang.

(cerita ini bersumber dari Pak Suparman seorang tokoh masyarakat yang sangat disegani dan menyimpan cerita-cerita mistik tentang keberadaan Desa, karena beliau pernah memimpin Desa ini selama 16 tahun, bahkan dikala itu sumber cerita yang lain masih ada, saya (penulis) beruntung masih bisa mengurai cerita ini dari beliau)




0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes